Luar posisi (bahasa Inggris: offside) terjadi jika seorang pemain diberikan bola ketika berada lebih dekat dengan garis gawang lawan dibanding posisi pemain lawan. Biasanya luar posisi digunakan para pemain belakang sebagai bagian dari taktik untuk menjebak lawan.
Pada
contoh
di bawah, striker biru di sebelah kiri sedang dalam posisi offside
apabila pemain yang sedang menguasai bola mengoper kepada sang striker.
Tetapi,
apabila pemain yang sedang menguasai bola melakukan penetrasi dengan
dribel sampai di samping sang striker biru, maka itu bukanlah luar
posisi.
Menurut peraturan Fifa yang baru,
seorang pemain dikatakan offside jika dia berada lebih dekat ke garis gawang
dari bola dan pemain lawan kedua terdekat. “A player is in an offside position
if he is nearer to his opponents’ goal line than both the ball and the
second-last opponent.”
Aturan FIFA pada posisi offside:
Seorang pemain berada dalam
posisi offside jika:
- Dia lebih dekat ke garis gawang lawan-lawannya 'dari kedua bola dan lawan kedua terakhir
Seorang pemain tidak dalam posisi
offside jika:
- Dia setengah sendiri bidang bermain atau
- Dia sejajar dengan lawan kedua terakhir atau
- Dia sejajar dengan dua lawan terakhir
Pelanggaran
Seorang pemain dalam posisi
offside hanya dikenakan sanksi jika, pada saat menyentuh bola atau dimainkan oleh
salah satu timnya, dia, menurut pendapat wasit, terlibat dalam permainan aktif
oleh:
- Campur dengan bermain atau
- Mengganggu lawan atau
- Mendapatkan keuntungan dengan berada di dalam posisi yang
Tidak ada pelanggaran offside
jika pemain menerima bola langsung dari:
- Tendangan tujuan
- Lemparan-in
- Tendangan sudut
Pelanggaran dan sanksi
- Dalam hal suatu pelanggaran offside, wasit penghargaan sebuah tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan yang akan diambil dari tempat dimana pelanggaran terjadi.